hai selamat malam.
apa kabar? semoga akan selalu baik-baik saja. semoga saja hangat doaku bisa sampai padamu. mengiringi tiap langkah mu.
aku hanya ingin berbagi cerita padamu lewat tulisan ini. berharap saat kamu membaca ini, kamu mengerti.
saat aku menulis tulisan ini, aku baru saja pulang.
taukah? aku kembali ketempat dimana kita pertama kali pergi. dimana
saat itu nampaknya alam menangis bahagia. ya kita kehujanan.
itu yang menyenangkan bukan? menyenangkan sekali.
setelah itu kita teruskan malam itu dengan duduk berdua.
aku masih ingat ketika kau mengambil handphone mu dan mencoba utk
mengabadikan moment itu. kamu mencoba memotretku dan aku menutup wajahku
dengan kedua tanganku. kau tau tidak? aku malu.
namun saat tadi aku kembali kesana, terasa berbeda. tempat yang dulu indah dan menyenangkan berubah menjadi sangat menyakitkan.
aku berharap menemukan bahagianya kita disana. namun yang kutemukan?
kenangan yang tengah meringis pasrah ditiup angin. entah aku dan kamu
yang bahagia disana pergi.
kamu paham rasanya? menyakitkan, tuan.
sungguh ini sakit.
jika boleh ku minta pada tuhan, aku ingin kenangan itu kembali. aku masih ingin bersamamu.
jika tau akhirnya seperti ini, tak kan kulepaskan genggammu saat itu. tidak akan.
jika tau akhirnya seperti ini, tak kan ku alihkan pandanganku pada matamu yang memerah saat itu.
jika tau akhirnya seperti ini, akan aku pererat rangkulku pada lenganmu.
ku biarkan bahagiaku pergi mencari bahagianya.
ku biarkan nyamanku pergi mencari nyamannya.
karna bahkan, aku sendiripun tak pernah tau dimana letak salahku.
laki-laki yang dulu menyenangkan berubah menjadi sangat asing.
saat ini, kamu masih menjadi alasan mengapa aku tidur terlalu larut.
kenangan kita masih terlalu ribut.
hatiku masih terpaut.
saat kamu membaca tulisan ini, rasaku masih sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar